Bigfoot adalah makhluk hybrid genetik.
Sebuah tim riset multi institusi, Sasquatch Genome Project (SGP), menyatakan dari bukti-bukti yang mereka miliki menunjukkan bahwa makhluk misterius berbadan besar dan berbulu yang dikenal sebagai Bigfoot benar-benar nyata.
Melansir Red Orbit, Kamis 3 Oktober 2013, dari video milik Roger Patterson pada tahun 1967, terlihat makhluk yang diduga Bigfoot tertembak di kawasan hutan di Orleans, California, Amerika Serikat. Video itu menjadi bukti paling kredibel mengenai keberadaan dari makhkuk misterius itu selama setengah abad terakhir.
Peneliti SGP mengatakan saat ini mereka memiliki bukti yang tak terbantahkan mengenai keberadaan Bigfoot dari bentuk sampel DNA dan video. Namun, keberadaan Bigfoot masih cryptid atau makhluk yang keberadaannya telah diketahui tapi tidak diakui oleh konsensus ilmiah.
"Kami ingin orang-orang memahami bahwa penelitian ini adalah sebuah studi yang sangat serius," kata Dr Melba Ketchum, ahli genetika dan Direktur DNA Diagnostics.
Ketchum menambahkan, rekaman video milik Roger Patterson bukan satu-satunya bukti tentang keberadaan Bigfoot. Dia juga menyajikan bukti-bukti lain mulai dari foto, rambut, dan jaringan sampel dari makhluk yang juga dikenal dengan nama Sasquatch.
"Tim peneliti sudah mengumpulkan lebih dari seratus sampel rambut, darah, air liur, dan materi genetik lainnya, yang dikumpulkan di tempat-tempat penampakan Bigfoot di kawasan Amerika Utara," ujar Ketchum.
Ketchum juga menyampaikan, sampel-sampel genetik itu kemudian dianalisis ke dalam urutan genom dan hasilnya beberapa bagian dari DNA yang ditemukan bukan berasal dari makhluk hidup yang ada di Bumi.
"Dari hasil sampel itu dominan menunjukkan bahwa Bigfoot adalah makhluk hybrid genetik, atau diyakini sebagai sebuah evolusi ilmiah," kata Ketchum.
"Kami memiliki banyak data-data baru yang membuktikan bahwa Bigfoot adalah jenis spesies baru dan hidup di antara kita. Sayangnya komunitas ilmiah tidak menyukai hasil dari penelitian ini," ujar Ketchum menyimpulkan.
Big Foot adalah makhluk setengah manusia
Sandy Adam Mahaputra, Tommy Adi Wibowo
Kamis, 3 Oktober 2013, 10:39
Sumber: teknologi.news.viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar