Ilmuwan berhasil membangkitkan kembali jantung tikus yang telah mati dengan bantuan sel manusia. Peneliti melakukannya dengan mentransplantasi batang sel manusia pada jaringan sel jantung tikus mati.
Dikutip dari Mashable, Jumat (16/8/2013), peneliti dari University of Pittsburgh School of Medicine menjelaskan bagaimana mereka membangkitkan kembali jantung tikus yang telah berhenti berdetak. Pertama-tama, peneliti membongkar keseluruhan jaringan sel tikus untuk mempersiapkan membentuk kerangka sel baru untuk melakukan regenerasi. Secara teknis proses ini disebut desekularisasi. Dan kemudian para peneliti membuat jantung tikus hidup kembali dengan sel manusia.
Peneliti menjelaskan, membutuhkan beberapa minggu bagi jantung tikus untuk hidup kembali. Untuk pertama kalinya jantung yang tadinya mati itu berdetak sebanyak 40 sampai 50 kali dalam semenit. Namun detak jantung normal orang dewasa berkisar pada 60 sampai 100 detak jantung per menit. Oleh karena itu tim peneliti masih mempelajari apa penyebab lemahnya detak jantung yang tercipta dan bagaimana cara meningkatkannya.
Penelitian ini bukan sekadar percobaan pada tikus. Tujuan utama transplantasi sel jantung ini adalah untuk menekan angka kematian akibat serangan jantung di dunia. Ke depannya diharapkan hasil dari tes ini bisa digunakan untuk mengobati para penderita penyakit jantung.
"Salah satu dari tujuan kami selanjutnya adalah untuk melihat kemungkinan apakah transplantasi ini bisa digunakan untuk jantung manusia," kata Lei Yang, asisten profesor Fakultas Biologi di Pitt School of Medicine.
Untuk diketahui, penyakit jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Setiap orang meninggal tiap 34 detik akibat penyakit jantung di Amerika Serikat.
Peneliti menjelaskan, membutuhkan beberapa minggu bagi jantung tikus untuk hidup kembali. Untuk pertama kalinya jantung yang tadinya mati itu berdetak sebanyak 40 sampai 50 kali dalam semenit. Namun detak jantung normal orang dewasa berkisar pada 60 sampai 100 detak jantung per menit. Oleh karena itu tim peneliti masih mempelajari apa penyebab lemahnya detak jantung yang tercipta dan bagaimana cara meningkatkannya.
Penelitian ini bukan sekadar percobaan pada tikus. Tujuan utama transplantasi sel jantung ini adalah untuk menekan angka kematian akibat serangan jantung di dunia. Ke depannya diharapkan hasil dari tes ini bisa digunakan untuk mengobati para penderita penyakit jantung.
"Salah satu dari tujuan kami selanjutnya adalah untuk melihat kemungkinan apakah transplantasi ini bisa digunakan untuk jantung manusia," kata Lei Yang, asisten profesor Fakultas Biologi di Pitt School of Medicine.
Untuk diketahui, penyakit jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Setiap orang meninggal tiap 34 detik akibat penyakit jantung di Amerika Serikat.
Sumber: realifactpost.com, techno.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar