Bagaimana Cara menjadi seorang Ateis?


HOW TO BE A GOOD ATHEIST?

1. Cobalah memahami dan membuktikan bahwa doa tidak merubah apapun secara signifikan, terutama untuk hal-hal yang tidak bisa anda kontrol. Secara statistik tidak ada perbedaan apapun mengenai dikabulkannya doa terhadap agama dan ras maanpun diseluruh dunia. Selain itu, merupakan fakta bahwa orang-orang paling cerdas–paling kaya di dunia seperti; Bill Gates, Mark Zuckerberg (CEO sekaligus founder Facebook), Albert Einstein, Issac Newton, Carl Sagan, Richard Dawkins, Stephen Hawking dan masih buanyaaak lagi–justru merekalah para Ateis yang mendapatkannya karena usaha dan kerja keras. Bukan dengan doa. 

2. Cobalah berdoa kepada benda/sosok imajiner lainnya. Anda akan menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dengan hasil doa anda pada Tuhan terdahulu. Doa anda akan dikabulkan, tidak dikabulkan, atau belum dikabulkan. Anda akan menemukan bahwa ketika orang merasa doanya terkabul, itu adalah delusi. Ketika doa dikabulkan orang akan menganggap itu kebaikan Tuhan. Jika belum dikabulkan, orang menganggapnya itu ujian kesabaran. Jika tidak dikabulkan, orang merasa kurang iman atau beranggapan Tuhan memiliki rencana yang lebih baik, dan seterusnya begitu. 

3. Pelajari kesalahan berlogika (logical fallacies), anda akan menemukan banyak sekali kesalahan logika yang sering digunakan oleh Teis (agamis) dalam berfikir, mulai dari ad-hominem, ad-populum, ad baculum, circullar argument, argument from authority, dan lain sebagainya. Ini akan memberikan anda instrumen untuk menganalisa kebenaran secara lebih akurat. 

4. Gunakan pengetahuan anda di nomor 3 untuk mengkritik agama anda sebagaimana anda mengkritik agama diluar agama anda. Jadilah hakim seadil mungkin dalam menilai, jangan berpihak selain pada kebenaran. Gunakan logika anda untuk mengetahui banyak kontradiksi dalam konsep agama. 

5. Temukan bahwa kata ‘iman’ hanyalah kepercayaan yang tidak didukung bukti. Iman adalah instrumen yang paling menyesatkan untuk mengetahui kebenaran. Sebagai instrumen yang bisa diandalkan, sebuah alat ukur harus memberikan hasil yang konsisten. Iman telah menggiring orang memuja ribuan Tuhan yang berbeda dan agama yang berbeda. 

6. Pelajari Tuhan-Tuhan dalam sejarah dan bagaimana itu berkorelasi dengan ketidaktahuan masyarakat pada zamannya. Tuhan selalu digunakan manusia untuk menutupi ketidaktahuannya terhadap sesuatu (God of the Gaps). Contoh: Manusia mengira petir diciptakan dan dikirim oleh Tuhan Zeus sebelum mereka mengetahui proses terjadinya petir. Coba anda pikir bagaimana bila pada zaman yunani kuno sudah ditemukan/diketahui ilmu pengetahuan yang dapat menjelaskan proses terjadinya petir?? Tentu masyarakat yunani pada zaman itu tidak akan mengira/berasumsi petir diciptakan/dikirim Zeus, bukan?? 

7. Pelajari sains dan bedakan dengan pseudoscience. Pelajari cara dan metode berfikir ilmiah secara benar untuk membedakan ilmiah dan dongeng yang ditaburi kata kata “sok ilmiah”. 

8. Temukan jawaban ilmiah, rasional dan masuk akal mengenai SEMUA fenomena supranatural yang pernah anda dengar. Cari jawaban rasional di banyak forum atau mesin pencari, jika anda gagal menemukan jawaban ilmiah atas sebuah fenomena supranatural, tanyakan pada yang berkompeten mengenai hal tersebut (guru, dosen, dokter, ilmuan, asal jangan ke dukun atau ke pemuka agama). Dewasa ini hampir semua klaim supranatural dan fenomena supranatural sudah dapat dijelaskan secara rasional dan sangat sering terbukti merupakan trik sulap, cerita palsu, efek sugesti, barnum effect, dan lain sebagainya. 

9. Pelajari banyak rahasia trik sulap. Ini akan sangat membantu menumbuhkan dan melatih pola pikir rasional agar seorang anda tidak mudah terpukau oleh trik sulap murahan dan menganggapnya mukjizat seperti berjalan diatas air, membangkitkan orang mati, membelah lautan, membelah bulan, atau membelah duren sekalipun. 

10. Selalu berpedoman bahwa “Klaim yang luar biasa membutuhkan bukti yang luar biasa pula” - Carl Sagan.
Jadi tidak ada alasan untuk ragu ketika seseorang mengaku memiliki otak, namun jelas perlu pembuktian jika seseorang mengaku memiliki otak yang terbuat dari emas, maha mengetahui, mengabulkan segala keinginan, namun tidak pernah mampu menunjukkan bukti yang cukup.

Penjelasan untuk nomor 3:

*ad hominiem: adalah upaya untuk menyerang kebenaran suatu klaim dengan menunjuk sifat negatif orang yang mendukung klaim tersebut. Penalaran ad hominem biasanya dipandang sebagai kesesatan logika.

*ad populum: adalah argumen yang menilai bahwa sesuatu pernyataan adalah benar karena diamini oleh banyak orang.

*circullar argument: argumen yang diputar-putar, padahal tidak jelas arahnya.

*ad baculum: adalah argumen ancaman mendesak orang untuk menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan bahwa jika ia menolak akan membawa akibat yang tidak diinginkan.

*argument from authority: Argumen otoritatif  (juga dikenal sebagai banding ke otoritas atau argumentum ad verecundiam) adalah jenis khusus dari argumen induktif yang sering mengambil bentuk silogisme statistik. Meskipun kelas tertentu argumen dari otoritas lakukan pada kesempatan merupakan argumen induktif yang kuat, argumen dari otoritas biasanya digunakan dengan cara yang keliru. Singkat kata;  “kata bapa gua gitu, mau apa loe??”

Ps: Thanks to Google & Wikileaks. Pretty helpful sites, much appreciate!

0 komentar:

Posting Komentar

International Atheists International Atheists James Randi Foundation richard dawkins foundation
Flag Counter






Diberdayakan oleh Blogger.
 
Email: skepticalface@gmail.com | skepticalface@gmail.com | skepticalface@gmail.com
Copyright © 2013. Indonesian Skeptics - Up To Date 2023 - All Rights Reserved.
Template Created by Mas Kolis Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger