Dalam sejarahnya, poltergeist memang sudah dikenal di dunia barat sejak abad ke-3. Semenjak itu, juga banyak kejadian terkait fenomena poltergeist yang sempat menghebohkan dunia.
'Tedworth Drummer di Inggris pada 1661 merupakan salah satu fenomena poltergeist yang cukup dikenal, di mana sebuah drum yang dimiliki seorang pengemis yang sedang dipenjara bermain sendiri yang diikuti dengan fenomena lain seperti kursi yang dilempar dan suara-suara tangan menggaruk yang keras.
Pada tahun 1721, rumah seorang orientalis Jerman, Profesor Schupart di Groben, diserbu oleh poltergeist yang melemparkan perkakas rumah. Istri orientalis itu digigit, dicakar, dan dipukul hingga roboh oleh penyerang yang tidak nampak. Kejadian itu disaksikan oleh para tetangga yang terheran-heran melihat fenomena tersebut.
Kasus Poltergeist Enfield dan Mackenzie adalah dua kasus modern yang terjadi si tahun 1990an. Enfield Poltergeist adalah serangkaian kejadian poltergeist yang terjadi di Inggris antara Agustus 1977 dan September 1978. Fenomena itu terjadi di Enfield London utara di sebuah rumah yang disewakan pada Peggy Hodgson, orang tua tunggal dengan empat orang anak. Selama waktu tersebut, disebutkan jika furnitur di dalam rumah bergerak sendiri, terdengar suara ketukan di dinding, dan juga mainan anak -anak dilemparkan
Sejak itu, kasus-kasus poltergeist telah dilaporkan terjadi di berbagai tempat di belahan dunia. Bahkan fenomena ini juga pernah diangkat dalam sebuah film pada tahun 1982 yang mana disutradarai Tobe Hooper yang mengangkat sebuah fenomena poltergeist yang dialami seorang putri terkecil di dalam keluarga tersebut.
'Tedworth Drummer di Inggris pada 1661 merupakan salah satu fenomena poltergeist yang cukup dikenal, di mana sebuah drum yang dimiliki seorang pengemis yang sedang dipenjara bermain sendiri yang diikuti dengan fenomena lain seperti kursi yang dilempar dan suara-suara tangan menggaruk yang keras.
Pada tahun 1721, rumah seorang orientalis Jerman, Profesor Schupart di Groben, diserbu oleh poltergeist yang melemparkan perkakas rumah. Istri orientalis itu digigit, dicakar, dan dipukul hingga roboh oleh penyerang yang tidak nampak. Kejadian itu disaksikan oleh para tetangga yang terheran-heran melihat fenomena tersebut.
Kasus Poltergeist Enfield dan Mackenzie adalah dua kasus modern yang terjadi si tahun 1990an. Enfield Poltergeist adalah serangkaian kejadian poltergeist yang terjadi di Inggris antara Agustus 1977 dan September 1978. Fenomena itu terjadi di Enfield London utara di sebuah rumah yang disewakan pada Peggy Hodgson, orang tua tunggal dengan empat orang anak. Selama waktu tersebut, disebutkan jika furnitur di dalam rumah bergerak sendiri, terdengar suara ketukan di dinding, dan juga mainan anak -anak dilemparkan
Sejak itu, kasus-kasus poltergeist telah dilaporkan terjadi di berbagai tempat di belahan dunia. Bahkan fenomena ini juga pernah diangkat dalam sebuah film pada tahun 1982 yang mana disutradarai Tobe Hooper yang mengangkat sebuah fenomena poltergeist yang dialami seorang putri terkecil di dalam keluarga tersebut.
Bagaimana sains menjelaskan fenomena poltergeist?
Fenomena
poltergeist yang sudah memiliki sejarah panjang termasuk beberapa kasus
yang sempat menghebohkan dunia kini mulai bisa dijelaskan secara
ilmiah.
Memasuki abad milenium, para ilmuwan mulai bisa memecahkan fenomena poltergeist ini secara logis. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait kasus poltergeist ini, diketahui jika kasus tersebut banyak dialami oleh para remaja perempuan.
Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Rhine Institut psikologi di Duke University, Durham, North Carolina, bahkan menjelaskan jika fenomena poltergeist adalah ekspresi fisik dari trauma psikologis yang mana prosentasenya lebih banyak dialami oleh remaja perempuan dibanding laki-laki.
Selain itu, dalam sudut pandang sains aktivitas poltergeist sebenarnya dikenal sebagai psikokinesis spontan berulang atau RSPK yang mana berbentuk energi psikis yang dihasilkan tanpa sadar oleh seseorang. Energi inilah yang diklaim dapat menggerakkan benda yang ada di sekitar orang yang menghasilkan energi tersebut.
Penjelasan lain secara sains terkait fenomena poltergeist ini adalah bergeraknya benda di sekitar orang yang mengalami fenomena tersebut merupakan akibat dari energi elektromagnetik interference (EMI) yang bisa dihasilkan tubuh manusia dan menyebabkan benda disekitarnya bergerak.
Meskipun belum secara pasti bisa dibuktikan, namun dengan banyaknya penelitian awal yang menyelidiki fenomena poltergeist ini, maka bukan tidak mungkin jika beberapa dekade ke depan fenomena ini bisa dijelaskan sepenuhnya melalui sudut pandang sains.
Memasuki abad milenium, para ilmuwan mulai bisa memecahkan fenomena poltergeist ini secara logis. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait kasus poltergeist ini, diketahui jika kasus tersebut banyak dialami oleh para remaja perempuan.
Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Rhine Institut psikologi di Duke University, Durham, North Carolina, bahkan menjelaskan jika fenomena poltergeist adalah ekspresi fisik dari trauma psikologis yang mana prosentasenya lebih banyak dialami oleh remaja perempuan dibanding laki-laki.
Selain itu, dalam sudut pandang sains aktivitas poltergeist sebenarnya dikenal sebagai psikokinesis spontan berulang atau RSPK yang mana berbentuk energi psikis yang dihasilkan tanpa sadar oleh seseorang. Energi inilah yang diklaim dapat menggerakkan benda yang ada di sekitar orang yang menghasilkan energi tersebut.
Penjelasan lain secara sains terkait fenomena poltergeist ini adalah bergeraknya benda di sekitar orang yang mengalami fenomena tersebut merupakan akibat dari energi elektromagnetik interference (EMI) yang bisa dihasilkan tubuh manusia dan menyebabkan benda disekitarnya bergerak.
Meskipun belum secara pasti bisa dibuktikan, namun dengan banyaknya penelitian awal yang menyelidiki fenomena poltergeist ini, maka bukan tidak mungkin jika beberapa dekade ke depan fenomena ini bisa dijelaskan sepenuhnya melalui sudut pandang sains.
Reporter: Dwi Zain Musofa
Rabu, 11 September 2013 20:41
Sumber: Merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar