UFO (Unindentified Flying Object) yang biasanya diindentifikasikan sebagai suatu benda mahluk luar angkasa. Walaupun demikian segalanya yang terbang dan tidak terindentifikasi masuk kedalam kategori ini. Yang biasanya masuk ke dalam kategori ini bila tidak terindentifikasi dengan pasti adalah meteor-meteor, satelit (yang jatuh terbakar akibat gesekan dengan atmosfir ataupun tidak), kumpulan burung terbang, pesawat terbang, cahaya (refleksi ataupun sumber), balon-balon penelitian, ataupun segalanya dalam spektrum elektromagnetik pengelihatan manusia. Sejauh ini bagaimanapun juga belum pernah ada secara pasti terindentifikasi sebagai sebuah pesawat (aircraft) benda ataupun mahluk asing (alien) dengan cara yang dibutuhkan oleh dunia inteleksia dan ilmiah. Tidak pernah terjadi pengulangan pengalaman penampakan UFO yang identik dan tidak ada bukti fisik (nyata) untuk mendukung UFO yang terbang maupun yang mendarat. Demikian UFO tetap menjadi UFO, dan IFO (Indentified Flying Object) hanya tinggal di harapan untuk suatu hari dinamakan sebagai ESC (Extraterrestrial Space Craft) (??) .
Begitu banyaknya foto UFO hampir-hampir sama banyaknya dengan foto-foto Monster dari Loch Ness, dan semuanya memiliki suatu persamaan yang unik, yaitu kualitas yang buram, berpendar, dan banyak lagi yang terbukti hanyalah tipuan-tipuan belaka. Bukti-bukti nyata (fisik), seperti reruntuhan dari jatuhnya (yg diasumsikan adalah:) pesawat alien, atau peninggalan tanda-tanda sisa/hasil pembakaran pada dataran tanah hasil (yg diasumsikan adalah:) pendaratan pesawat mahluk asing, ataupun benda asing yang tertanam (implants) dalam hidung atau otak orang-orang yang diculik oleh para pengunjung dari jagad raya (alien), --TERNYATA juga rupanya berasal dari dunia ini (terrestrial) termasuk juga bermacam rupa tipuan diantaranya. Alasan-alasan utama untuk percaya terhadap mahluk/benda asing (Extraterrestrials) yang biasanya diindentifikasikan sebagai UFO adalah tidak lain akibat kesaksian (benar ataupun tidak kesaksiannya -- "benar" karena kesalahan persepsi karena keterbatasan/ketidaksempurnaan manusia mengakibatkan kesaksian yang salah ataupun "tidak" karena menipu). Ketidakmampuan membedakan (menyunting) fiksi ilmu faal (science fiction) daripada ilmu faal (science), ketidakmampuan untuk membedakan manusia manusia yang kredibel dengan manusia incompetent dengan cerita-ceritanya yang fantastis dengan dongen khayalannya, kemampuan untuk tidak percaya (menolak) segala sumber kontradiktif seakan menjadi bagian dari persekongkolan iblis untuk menutup kenyataan, dan keinginannya untuk kontak dengan dunia atas. Singkatnya, percaya UFO sebagai benda mahluk angkasa adalah seakan persenyawaan untuk percaya akan adanya Tuhan.
Dr. J. Allen Hynek, astronomer, foremost proponent of UFOs, and the one who came up with the expression "close encounters of the third kind", defines a UFO as:
[T]he reported perception of an object or light seen in the sky or upon land the appearance, trajectory, and general dynamic and luminescent behavior of which do not suggest a logical, conventional explanation and which is not only mystifying to the original percipients but remains unidentified after close scrutiny of all available evidence by persons who are technically capable of making a common sense identification, if one is possible.
Kata-kata yang menakjubkan ini seolah mengatakan bahwa bilamana kau melihat sesuatu yang oleh orang pintar tidak dapat diterangkan secara rasional, maka kau telah melihat UFO. Saksi-saksi penampakan demikian biasanya menyatakan bahwa apa yang mereka lihat itu tidak dapat diterangkan oleh hukum-hukum fisika yang yang diketahui masakini. Mereka klaim bahwa mereka telah menjadi saksi daripada suatu pelanggaran hukum alam, k.l, sebuah keajaiban.
Apa yang dipertimbangkan oleh Hynek dengan kata "all available evidence" (segala bukti yang ada) mungkin saja "kurang" dari apa yang dibutuhkan oleh seorang skeptic.
Sebuah taktik konyol para pengamat UFO (katakanlah UFOlogist) adalah untuk menyatakan bahwa skeptik tidak dapat membuktikan bahwa apa yang telah tampak itu bukan pesawat luar angkasa alien. Jadi para UFOlogist tidak bisa membuktikan itu adalah pesawat alien dan juga para Skeptic tidak dapat membuktikan bahwa itu bukan pesawat alien (skeptik sendiri kadang tidak dapat membuktikan bahwa penampakan sebuah bolon penelitian adalah benar-benar balon biasa akibat kurangnya dokumentasi ataupun saksi). Demikian seorang seharusnya memiliki praduga dari fakta ini bahwa persepsi sesungguhnya adalah pesawat alien (karena skeptik tidak dapat membuktikan sebaliknya). Strategi dengan "alasan" ini dikenal sebagai "argumentum ad ignorantiam".
Apa yang dipertimbangkan oleh Hynek dengan kata "all available evidence" (segala bukti yang ada) mungkin saja "kurang" dari apa yang dibutuhkan oleh seorang skeptic.
Sebuah taktik konyol para pengamat UFO (katakanlah UFOlogist) adalah untuk menyatakan bahwa skeptik tidak dapat membuktikan bahwa apa yang telah tampak itu bukan pesawat luar angkasa alien. Jadi para UFOlogist tidak bisa membuktikan itu adalah pesawat alien dan juga para Skeptic tidak dapat membuktikan bahwa itu bukan pesawat alien (skeptik sendiri kadang tidak dapat membuktikan bahwa penampakan sebuah bolon penelitian adalah benar-benar balon biasa akibat kurangnya dokumentasi ataupun saksi). Demikian seorang seharusnya memiliki praduga dari fakta ini bahwa persepsi sesungguhnya adalah pesawat alien (karena skeptik tidak dapat membuktikan sebaliknya). Strategi dengan "alasan" ini dikenal sebagai "argumentum ad ignorantiam".
Sebuah pernyataan tidak menjadi benar atau masuk akal bila pernyataan kontranya tidak dapat dibuktikan adalah benar. Kadangkala para UFOlogist berargumentasi dengan mengajukan argumen yang sangat relevan. Salahsatunya adalah pernyataan bahwa tidak ada keterangan logis lain yang mungkin diajukan dikarenakan seorang ilmuwan, pilot, Kolonel AU, ataupun Ph.D tidak dapat memperoleh sekuntum keterangan logispun untuk mereka. Demikian terjadilah semata sebuah logical error. Fakta bahwa seorang genius tidak dapat memperoleh sebuah penjelasan ilmiah untuk sesuatu yang irrelevant (menyimpang).
Akhirnya perlulah ditambahkan, perlu dicamkan bahwa penampakan UFO biasanya teramati oleh pengamat cakrawala yang tak-terlatih dan hampir tidak pernah oleh seorang profesional ataupun seorang astronomer amatir, yaitu orang-orang yang sangat banyak menghabiskan waktu untuk mengamati cakrawala. Memang sekarang menjadi absurd untuk mengatakan bahwa para alien ini menghindar observatorium karena takut ketahuan, memang kadang pahit itu kenyataan...
Akhirnya perlulah ditambahkan, perlu dicamkan bahwa penampakan UFO biasanya teramati oleh pengamat cakrawala yang tak-terlatih dan hampir tidak pernah oleh seorang profesional ataupun seorang astronomer amatir, yaitu orang-orang yang sangat banyak menghabiskan waktu untuk mengamati cakrawala. Memang sekarang menjadi absurd untuk mengatakan bahwa para alien ini menghindar observatorium karena takut ketahuan, memang kadang pahit itu kenyataan...
0 komentar:
Posting Komentar