Terlahir sebagai muslim bagi sebagian orang merupakan anugerah namun tidak untuk keempat tokoh ini. Mereka hadir dari latar belakang keluarga penganut Islam taat tapi keempatnya tidak menemukan pencerahan sama sekali pada agama Nabi Muhammad itu. Sebaliknya, mereka menjadi pengkritik nomor satu Islam serta hukum syariah.
Bagi keempat orang ini Islam agama paling mengerikan dan tidak terbuka menerima perubahan dunia. Islam itu kaku dan penganutnya tidak lebih baik dari orang barbar yang didoktrin membunuh orang lain berbeda keyakinan dan pemahaman dengan dia. Secara kasat mata mereka memilih berpindah menjadi penganut ateis.
Dilansir dari pelbagai sumber yakni situs cracked.com, stasiun televisi Al Arabiya, stasiun televisi Aljazeera, dan situs connectingislam.net, siapa saja kelima tokoh muslim berpindah jadi ateis? Berikut ulasannya.
1. Salman Rushdie
Ahmad Salman Rushdie lahir di Kota Mumbai, India pada 19 Juni 1947 dari keluarga muslim taat asal Kota Khasmiri. Ayahnya menyematkan nama Rushdie sebagai penghargaan pada Ibnu Rushdie tokoh muslim asal Kota Andalusia, Spanyol tersohor sebagai cendikiawan muslim berpengaruh di zamannya.
Dalam setiap nama tentu ada doa. Rushdie tumbuh menjadi seorang cerdas terutama saat dirinya menulis termasuk buku paling menghentak dunia Islam sejagat yakni Ayat-Ayat Setan pada 1988. Tak berapa lama mantan pemimpin spiritual Iran Ayatullah Khomeini mengeluarkan fatwa membunuh Rushdie. Siapa yang bisa memenggal kepalanya akan diberikan hadiah.
Lantaran fatwa ini Rushdie luntur keyakinan pada Islam. Dua tahun sejak menerbitkan buku itu, dia memproklamirkan diri sebagai ateis hingga kini.
2. Alia al-Mahdi
Alia Maghda al-Mahdi seorang pegiat asal Mesir. Perempuan lahir pada 1991 ini tersohor sebab aksinya bersama kelompok gemar unjuk rasa bugil Femen beberapa waktu lalu memprotes kebijakan presiden terguling Negeri Sungai Nil Muhammad Mursi.
Sejak saat itu dirinya menerima pelbagai ancaman mati. Alia lahir dari keluarga muslim taat namun sejak umur 16 tahun dia dikenal pemberontak dan memproklamirkan diri menjadi ateis.
Menurut gadis berkacamata itu Islam merupakan agama paling mengerikan dan tidak pernah bertoleransi dengan hukum kemanusiaan. Sementara Alquran dinilainya kitab memprovokasi setiap muslim untuk berbuat kerusakan di muka bumi.
3. Nagib Mahfouz
Nagib Mahfouz kelahiran Mesir pada 11 Desember 1911 seorang penulis mendapat hadiah Nobel Literatur pada 1988. Dia juga telah menulis puluhan naskah film dan 350 cerita pendek.
Mahfouz lahir dari keluarga muslim taat yang miskin di Ibu Kota Kairo. Meski belajar agama sejak kecil namun dia membangkang jika dirasa ajaran tidak sesuai. Kedua orang tua Mahfouz mendidik anak-anak mereka jadi penganut Islam dengan cara keras. Mahfouz menggambarkan masa kecilnya mengerikan dan tidak ada yang menyangka seorang tersohor seperti dia lahir dari keluarga miskin itu.
Mahfouz dewasa menjadi mahasiswa jurusan filsafat di Universitas Kairo dari sinilah dia mengatakan Islam bukan agama pas untuk peradaban masa depan lantaran terlalu kaku dengan hukum-hukumnya. Ketambahan dia melihat kelompok dan pendukung Ikhwanul Muslimin yang sering menggunakan peraturan syariah di rumah mereka masing-masing menjadi tidak maju ketimbang mereka yang sekuler. Dia pun memproklamirkan diri menjadi ateis.
Dalam setiap nama tentu ada doa. Rushdie tumbuh menjadi seorang cerdas terutama saat dirinya menulis termasuk buku paling menghentak dunia Islam sejagat yakni Ayat-Ayat Setan pada 1988. Tak berapa lama mantan pemimpin spiritual Iran Ayatullah Khomeini mengeluarkan fatwa membunuh Rushdie. Siapa yang bisa memenggal kepalanya akan diberikan hadiah.
Lantaran fatwa ini Rushdie luntur keyakinan pada Islam. Dua tahun sejak menerbitkan buku itu, dia memproklamirkan diri sebagai ateis hingga kini.
2. Alia al-Mahdi
Alia Maghda al-Mahdi seorang pegiat asal Mesir. Perempuan lahir pada 1991 ini tersohor sebab aksinya bersama kelompok gemar unjuk rasa bugil Femen beberapa waktu lalu memprotes kebijakan presiden terguling Negeri Sungai Nil Muhammad Mursi.
Sejak saat itu dirinya menerima pelbagai ancaman mati. Alia lahir dari keluarga muslim taat namun sejak umur 16 tahun dia dikenal pemberontak dan memproklamirkan diri menjadi ateis.
Menurut gadis berkacamata itu Islam merupakan agama paling mengerikan dan tidak pernah bertoleransi dengan hukum kemanusiaan. Sementara Alquran dinilainya kitab memprovokasi setiap muslim untuk berbuat kerusakan di muka bumi.
3. Nagib Mahfouz
Nagib Mahfouz kelahiran Mesir pada 11 Desember 1911 seorang penulis mendapat hadiah Nobel Literatur pada 1988. Dia juga telah menulis puluhan naskah film dan 350 cerita pendek.
Mahfouz lahir dari keluarga muslim taat yang miskin di Ibu Kota Kairo. Meski belajar agama sejak kecil namun dia membangkang jika dirasa ajaran tidak sesuai. Kedua orang tua Mahfouz mendidik anak-anak mereka jadi penganut Islam dengan cara keras. Mahfouz menggambarkan masa kecilnya mengerikan dan tidak ada yang menyangka seorang tersohor seperti dia lahir dari keluarga miskin itu.
Mahfouz dewasa menjadi mahasiswa jurusan filsafat di Universitas Kairo dari sinilah dia mengatakan Islam bukan agama pas untuk peradaban masa depan lantaran terlalu kaku dengan hukum-hukumnya. Ketambahan dia melihat kelompok dan pendukung Ikhwanul Muslimin yang sering menggunakan peraturan syariah di rumah mereka masing-masing menjadi tidak maju ketimbang mereka yang sekuler. Dia pun memproklamirkan diri menjadi ateis.
4. Ayaan Hirsi Ali
Jika ada perempuan paling membenci Islam saat ini mungkin Ayaan Hirsi Ali lah orangnya. Dia menjadi pengkritik Islam nomor wahid dan paling mencorong. Perempuan asal Somalia ini mendapat kecerdasan intelektual dari sang ayah Hirsi Magan Isse yang menolak sunat bagi perempuan masih terjadi di negara mereka.
Hirsi Ali kecil berkembang dalam lingkungan moderat. Dia sempat sangat bersimpati pada Islam, gerakan Ikhwanul Muslimin, bahkan berjilbab. Namun sejak penyerangan gedung menara kembar World Trade Center pada 11 September 2001 keyakinannya pada Islam pudar lantaran Al Qaidah di bawah perintah Usamah Bin Ladin membunuh ribuan orang atas nama penegakan akidah.
Empatinya pada Islam luntur total terutama saat membaca buku Manifesto Ateis ditulis oleh Herman Philipse salah satu tokoh filsafat sejagat.
Sejak membaca buku itu Hirsi Ali memproklamirkan diri menjadi ateis dan terus mencari kelemahan banyak agama terutama Islam.
Reporter : Ardini Maharani | Selasa, 23 Juli 2013 09:12
Sumber : Merdeka.com
Lebih banyak lagi jumlah Pesohor yang menjadi Ateis Klik Wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar