Gita diskusi bareng wartawan. |
Masyarakat yang majemuk memiliki berbagai keunikan dan ragam khas pola pemikiran. Hal tersebut bisa saja dipengaruhi oleh adat budaya bawaan nenek moyang atau lingkungan sekitarnya. Indonesia yang menjadi negara berkembang, harus mampu bersaing pola pikir dengan banyak negara berkembang maupun negara maju adidaya sekalipun.
Pola pikir tersebut untuk mendorong kepekaan masyarakat dengan hal-hal baru yang kini sedang bergejolak di dunia. Banyak kesepakatan, perjanjian, forum dan diskusi yang diadakan pemimpin dunia guna mendayagunakan segala sumber daya yang dimiliki oleh negara-negara maju dan berkembang.
Dalam persiapan menghadapi pasar bebas di akhir tahun 2015, masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu arti pasar bebas. Bahkan, mereka cenderung skeptis terhadap kesepakatan global tersebut. Hal tersebut merupakan salah satu kendala yang cukup serius, apalagi untuk Indonesia sebagai negara berkembang, masih banyak rakyatnya tak sadar bahwa persaingan pasar bebas itu sudah di depan mata.
"Tak cuma Indonesia. Teman saya di Kemendag AS, sama khawatirnya juga soal sikap masyarakat tentang pasar bebas. Di Amerika, rakyatnya lebih percaya adanya alien ketimbang pasar bebas," kata Gita Wirjawan dalam buku Sebuah Perjalanan.
"Jadi, kalau orang Indonesia tidak terlalu paham dengan konsep ASEAN Free Trade itu masih wajar, lumrah," tambah Gita.
Dalam pandangan Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan RI saat ini, sosialisasi terkait pasar bebas termasuk manfaatnya harus mulai digencarkan. Sebagai contoh pengecekan di lapangan, rata-rata orang Jakarta yang menjadi tolak ukur denyut ekonomi negara masih tidak paham pasar bebas.
Selasa, 26 November 20130 (14:32 WIB)
Sumber : Ayogitabisa.com
Pola pikir tersebut untuk mendorong kepekaan masyarakat dengan hal-hal baru yang kini sedang bergejolak di dunia. Banyak kesepakatan, perjanjian, forum dan diskusi yang diadakan pemimpin dunia guna mendayagunakan segala sumber daya yang dimiliki oleh negara-negara maju dan berkembang.
Dalam persiapan menghadapi pasar bebas di akhir tahun 2015, masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu arti pasar bebas. Bahkan, mereka cenderung skeptis terhadap kesepakatan global tersebut. Hal tersebut merupakan salah satu kendala yang cukup serius, apalagi untuk Indonesia sebagai negara berkembang, masih banyak rakyatnya tak sadar bahwa persaingan pasar bebas itu sudah di depan mata.
"Tak cuma Indonesia. Teman saya di Kemendag AS, sama khawatirnya juga soal sikap masyarakat tentang pasar bebas. Di Amerika, rakyatnya lebih percaya adanya alien ketimbang pasar bebas," kata Gita Wirjawan dalam buku Sebuah Perjalanan.
"Jadi, kalau orang Indonesia tidak terlalu paham dengan konsep ASEAN Free Trade itu masih wajar, lumrah," tambah Gita.
Dalam pandangan Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan RI saat ini, sosialisasi terkait pasar bebas termasuk manfaatnya harus mulai digencarkan. Sebagai contoh pengecekan di lapangan, rata-rata orang Jakarta yang menjadi tolak ukur denyut ekonomi negara masih tidak paham pasar bebas.
Selasa, 26 November 20130 (14:32 WIB)
Sumber : Ayogitabisa.com
0 komentar:
Posting Komentar