Konflik yang terjadi di Mesir terjadi ketika Presiden Hosni Mubarak menolak mundur dari jabatannya setelah menjabat beberapa periode dari kursi kepresidenan.
Mubarak mengatakan bahwa ia akan meletakkan jabatan pada pemilu berikutnya dan berjanji tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada
pemilu berikutnya. Keadaan ini menimbulkan kubu pro dan kontra. Bentrokan yang terjadi antara dua kubu ini mengakibatkan banyaknya korban yang berjatuhan, karena kekuatan kedua belah pihak tidak sama.
Pihak kontra lahir karena berbagai masalah yang hadir tak dapat di benahi selama pemerintahan Mubarak periode terakhir ini. Konflik dimulai pada minggu-minggu setelah revolusi Tunisia, masalah mencuat pada pertengahan Januari 2011. Keluhan yang disampaikan para demonstran Mesir difokuskan pada hukum dan politik termasuk kebrutalan yang dilakukan oleh polisi, keadaan darurat undang-undang, kurangnya pemilihan umum yang bebas dan kebebasan berbicara, korupsi serta masalah ekonomi dan pengangguran yang tinggi. Pemicu lain juga disebabkan oleh penanganan harga pangan inflasi yang tidak baik dan rendahnya upah minimum.
Permintaan primer dari penyelenggara protes adalah pengusiran dari rezim Hosni Mubarak, pemerintahan baru yang mewakili kepentingan rakyat Mesir dan menghormati hak-hak kebebasan dan keadilan. Presiden Mesir Hosni Mubarak menolak mundur. Mubarak menjanjikan perubahan di berbagai sektor untuk membawa Mesir ke era demokrasi yang sesungguhnya.
Mubarak mengatakan bahwa ia akan meletakkan jabatan pada pemilu berikutnya dan berjanji tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada
pemilu berikutnya. Keadaan ini menimbulkan kubu pro dan kontra. Bentrokan yang terjadi antara dua kubu ini mengakibatkan banyaknya korban yang berjatuhan, karena kekuatan kedua belah pihak tidak sama.
Pihak kontra lahir karena berbagai masalah yang hadir tak dapat di benahi selama pemerintahan Mubarak periode terakhir ini. Konflik dimulai pada minggu-minggu setelah revolusi Tunisia, masalah mencuat pada pertengahan Januari 2011. Keluhan yang disampaikan para demonstran Mesir difokuskan pada hukum dan politik termasuk kebrutalan yang dilakukan oleh polisi, keadaan darurat undang-undang, kurangnya pemilihan umum yang bebas dan kebebasan berbicara, korupsi serta masalah ekonomi dan pengangguran yang tinggi. Pemicu lain juga disebabkan oleh penanganan harga pangan inflasi yang tidak baik dan rendahnya upah minimum.
Permintaan primer dari penyelenggara protes adalah pengusiran dari rezim Hosni Mubarak, pemerintahan baru yang mewakili kepentingan rakyat Mesir dan menghormati hak-hak kebebasan dan keadilan. Presiden Mesir Hosni Mubarak menolak mundur. Mubarak menjanjikan perubahan di berbagai sektor untuk membawa Mesir ke era demokrasi yang sesungguhnya.
Oleh: Ary Aulia Fadli (Mahasiswa HI UMY 2009)
Sumber: Tulisan ini telah dimuat pada IRN Buletin Edisi 28 , Februari 2011 . Hal 1 dan Hal. 5
Sumber: Tulisan ini telah dimuat pada IRN Buletin Edisi 28 , Februari 2011 . Hal 1 dan Hal. 5
0 komentar:
Posting Komentar